Dunia game kembali dibuat bangga oleh talenta lokal. Kali ini giliran Separuh Interactive, studio game indie asal Jakarta, yang resmi memperkenalkan proyek perdana mereka berjudul Agni: Village of Calamity. Meskipun baru karya pertama, game ini sudah mencuri perhatian karena konsep dan inspirasinya yang cukup menarik.
Inspirasi Game Horor Lokal yang Terpengaruh Judul Internasional
Menurut Bayu Arafat selaku Co-Founder dan Marketing Director Separuh Interactive, Agni: Village of Calamity terinspirasi dari berbagai game horor legendaris. Tim pengembang banyak mengambil referensi dari judul terkenal seperti Resident Evil, Silent Hill, hingga sentuhan ala Until Dawn. Tidak hanya itu, mereka juga memasukkan beberapa elemen dari film horor lokal maupun internasional untuk memperkuat suasana mencekam dalam permainan. Kombinasi ini membuat Agni terlihat seperti perpaduan horor klasik dengan cita rasa modern.
Kombinasi ini membuat Agni: Village of Calamity memiliki gaya horor yang terasa familiar namun tetap menghadirkan identitas baru khas Indonesia.
Progres Pengembangan Game Agni: Village of Calamity
Dalam proses pengembangannya, ada sekitar 10 orang yang terlibat langsung, dan tujuh di antaranya merupakan founder studio tersebut. Bayu menjelaskan bahwa game ini direncanakan rilis terlebih dahulu di platform Steam dan Xbox. Setelah itu, barulah versi PS5 dan Nintendo Switch menyusul. Mereka menargetkan perilisan pada akhir 2026, dengan catatan berhasil mendapatkan publisher dan investor strategis yang bisa mendukung produksi game hingga selesai.
Berawal dari Prototype yang Viral di Media Sosial
Yang membuat perjalanan game ini menarik adalah awal mulanya. Agni: Village of Calamity bermula dari prototype yang dibuat pada awal 2024 oleh Leo Avero, CEO Separuh Interactive. Prototype tersebut diunggah ke Twitter atau X dan langsung mendapatkan sambutan positif dari para pengguna. Bahkan sutradara ternama Joko Anwar ikut menanggapi unggahan tersebut, membuat proyek ini semakin ramai diperbincangkan.
Momentum itu kemudian mendorong tim untuk mengembangkan game ini hingga masuk ke tahap alpha, dengan progres sekitar 30–40% pada tahun 2025.
Harapan Besar untuk Industri Game Indonesia
Saat ini, tim Separuh Interactive masih fokus menyelesaikan konten inti dan terus mencari pendanaan dari publisher maupun investor strategis. Dengan konsep yang matang, inspirasi dari game-game horor ikonik, serta dukungan komunitas sejak hari pertama, Agni: Village of Calamity diprediksi bisa menjadi salah satu game horor Indonesia yang berpotensi menembus pasar global.
Jika semua berjalan sesuai rencana, game ini bisa menjadi bukti bahwa developer Indonesia mampu bersaing di kancah internasional dengan kualitas yang tidak kalah dari studio luar negeri.